TEMPO.CO, Jakarta - PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (kode saham: NSSS) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI atau IDX), Jakarta, hari ini dan berhasil meraup dana hasil penawaran umum senilai Rp 453,1 miliar.
"Harga perdana saham NSSS ini sebesar Rp 127 per lembar. Itu berarti dana yang kami himpun melalui IPO saham ini sebesar Rp 453,165 miliar," ujar Presiden Direktur NSSS Teguh Patriawan di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Teguh menjelaskan perseroan menawarkan sebanyak 3,5 lembar miliar saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga penawaran Rp 127 setiap saham dan mencatatkan oversubscribed sekitar 13,9 kali.
Teguh mengungkapkan dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak, di mana dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal.
Dia melanjutkan, PT Borneo Sawit Perdana (BSP) adalah salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan dana hasil IPO, sekitar 33 persen untuk belanja modal dalam membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) dan berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam, serta fasilitas pendukungnya.
Kemudian, sekitar 9,4 persen untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan, anak usaha PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga akan mendapat suntikan dana hasil IPO, sekitar 47 persen untuk belanja modal dalam rangka penanaman baru perkebunan sawit.
Selanjutnya: Dari jumlah tersebut....